Hai Teman-teman semua apakah kalian sudah pernah melaksanakan kegiatan
Prakerin atau istilahnya Praktek Kerja Industri? nah pasti setelah
melaksanakan Prakerin anda bingung waktu di suruh membuat laporan hasil
Prakerin tersebut. Nah pada kesempatan ini saya akan berbagi Contoh Laporan Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang tersedia dibawah ini.
:-)
“PEMELIHARAAN SISTEM
REM ANGIN ATAU AIR BRAKE”
Laporan ini dibuat sebagai
salah satu bahan pertanggung jawaban penulis
Selama mengikuti
Praktik Kerja Lapangan di PT. CITRA TUBINDO TBK. Batam
Pada tanggal 22
September 2015 s.d 30 November 2015
Disusun Oleh,
PANDU JUNIYANTO
NIS.
14202
Program Studi Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BATAM
DINAS
PENDIDIKAN KOTA BATAM
2015/2016
i
Halaman Pengesahan
Industri
Laporan
ini telah disahkan dan disetujui
Pada
tanggal 30 November 2015 di batam oleh :
Pimpinan
Perusahaan Pembimbing
industry
LUDI
DARMAWAN ABDUL HADI
HR Manager Supervisor
of Heavy duty
ii
Halaman
Pengesahan Sekolah
Laporan
ini telah disahkan dan disetujui
Pada
tanggal 30 November 2015 di batam :
Koord.
Prakerin
Pembimbing Laporan
MEKY
KURNIAWAN,
S.Pd HAFITZA
MIRSYA PUTRA, S.Pd
NIP. 19790829
201101 1 001
NIK. 029.07.2014
Kepala
SMK Negri 6 Batam
DEDEN SURYANA, M.Pd
NIP. 19750602
200312 1 010
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat karunia dan ridhonyalah karya
tulis ini dapat saya selesaikan guna
memenuhi dari salah asatu program kurikulum sekolah.
Adapun maksud
dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini merupakan salah satu syarat
kelengkapan untuk memenuhi salah satu Program dari Dinas Pendidikan Kota Batam
dan tindak lanjut Program Kerja dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Batam,
dengan harapan dapat menghasilkan Siswa/Siswi yang Mandiri dan berkompeten
khususnya dalam bidang Teknik Kendaraan Ringan. Dalam penyusunan karya tulis
ini saya banyak sekali mendapat bantuan dari berbagai pihak baik berupa
kesempatan, pikiran, tenaga maupun materi. Oleh sebab itu, saya mengucapakan
terima kasih khususnya kepada :
1 1) Pembimbing
Industri
2 2) Guru
Pembimbing laporan
3 3) Bapak
dan Ibu Guru SMK N 6 BATAM
4 4) Semua
pihak yang turut membantu dalam pembuatan karya tulis ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna,sehingga perlu adanya
saran-saran ataupun kritikan yang membangun guna untuk kesempurnaannya. Semoga
karya tulis ini dapat berguna untuk diri
saya sendiri maupun bagi pembaca.
Batam,
30 November 2015
Penyusun
PANDU
JUNIYANTO
NIS,
14202
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN
COVER…………………………………………………………………..i
HALAMAN
PENGESAHAN INDUSTRI…………………………………………….ii
HALAMAN
PENGESAHAN SEKOLAH…………………………………………....iii
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………iv
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………..v
BAB
I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah / Pemilihan Judul………………………
B. Pembatasan
masalah……………………………………………...
C. Pelaksanaan
prakerind…………………………………………….
D. Tujuan
Pembuatan Laporan.
BAB
II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN /
BENGKEL
A. Sejarah
Berdirinya Perusahaan……………………………...……
B. Visi
dan Misi Perusahaan……………….……………………….
C. Struktur
Organisasi……………………………………..………..
D. Tata
Tertib dan Disiplin Kerja Perusahaan……………………...
BAB
III : LANDASAN TEORI
A. Judul
laporan……………………………………………………
B. Cara
kerja rem full air brake…………………………………….
C. Keuntungan
system full air brake……………………………….
D. Komponen
-Komponen dan fungsi Komponen…………………
BAB
IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Praktek
Kerja Industri Pada Perusahaan / Bengkel…….
B. Saran
- Saran
1. Saran
Untuk SMK NEGERI 6 BATAM………………..
2. Saran
Untuk Perusahaan………………………………...
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….
LAMPIRAN
- LAMPIRAN………………………………………………………..
v
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dengan semakin pesatnya pembangunan
nasional yang dilakukan bangsa Indonesia yang meliputi segala bidang, bangsa
Indonesia sangat memerlukan sumberdaya manusia yang mempunyai tingkat
kemampuan, keterampilan serta keahlian yang berkualitas, berbobot, dan mampu
berdiri sendiri untuk dapat mempercepat pencapaian sasaran dan tujuan
pembangunan nasional.
Untuk
menciptakan sumber daya manusia itu , maka pemerintah melakukan usaha
peningkatan kualitas di sector pendidikan yang merupakan dasar dalam
peningkatan sumber daya manusia dan yang akan menentukan keberhasilan dari
pembangunan jangka panjang Tahap II (PJPT) dan pelita VI ialah pembangunan
sumber daya manusia.
Di
dalam lampiran keputusan Mentri pendidikan dan Kebudayaan tentang kurikulum
1994 SMKTA, disebutkan peningkatan mutu dan relevensi pendidikan menengah
kejuruan diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang utuh dan mantap
sehingga terdapat kesenambung antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Mengacu kepada tujuan pendidikan
menengah dan pasal 3 ayat (2) peraturan
pemerintah Nomor 29 tahun 1990, pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan
:
1.
1. Meningkatkan kesempatan
kepada siswa/i untuk memasyarakatkan diri pada suasana Atau iklim lingkungan
kerja yang sebenarnya, baik sebagai pekerja Penerima upah ( employye ) maupun
sebagai pekerja mandiri ( enterprneur ), terutama dengan kedisiplinan kerjanya.
2. 2. Memperluas dan
memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah
maupun sebaliknya.
3. 3. Memperoleh masukan dan
umpan baik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
4.
4. Memberikan peluang masuk,
penempatan lulusan dan kerja sama.
HAL 1
B. Pembatasan
Masalah
Pada penyusunan laporan ini,
penulis membatasi masalah yang disajikan. Ini dimaksudkan agar pembahasan tidak
terlalu luas dan diarahkan pada tiga sistem proses saja.
Pada kesempatan ini penulis
menyajikan laporan mengenai
“PEMELIHARAAN
SISTEM REM ANGIN
ATAU
AIR
BRAKE”
Pada laporan ini penulis tidak
dapat menerangkan pokok bahasan secara terperinci disebabkan masih dangkalnya
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
C.
Pelaksanaan PRAKERIND
Pelaksanaan PERAKERIND pada Sekolah Menengah Kejuruan melibatkan 3 Komponen
penting yaitu Dewan Sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Dunia Industri
untuk bersama-sama bertanggung jawab terhadap keberhasilannya. Ketiga komponen
tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu :
1. Menghasilkan
tenaga kerja yang memiliki keahlian professional dengan tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
2. Meningkatkan
efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
professional.
3. Membentuk
mental siswa agar mempunyai jiwa pekerja keras yang mampu konsisten.
4. Menambah
pengetahuan siswa di masing-masing bidangnya.
D. Tujuan Pembuatan Laporan
Setelah melaksanakan praktek kerja
industry, setiap siswa diwajibkan membuat karya tulis yang sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan sebagai bukti bahwa siswa tersebut telah melaksanakan program PRAKERIND yang ditentukan oleh pihak
sekolah.
Adapun
tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut ini :
1. Siswa
mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
didapat di sekolah dan penerapannya di dunia uaha atau di dunia industry.
2. Siswa
mampu mempertanggung jawabkan isi laporan dalam ujian lisan ataupun tertulis
untuk naik ketingkat yang lebih tinggi.
3. Sebagai
salah satu syarat mengikuti ujian akhir sekolah..
HAL 2
BAB
II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN/BENGKEL
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perseroan
didirikan pada tanggal 23 Agustus 1983 dalam rangka penanaman Modal dalam
Negeri (PMDN) dan berkedudukan hokum di batam, Indonesia. Kantor pusat dan
pabrik perseroan berlokasi di Jl. Hang Kesturi I Nomor 2, kawasan Industry
Terpadu Kabil, Btam, Indonesia.
(Sumber : Citra Tubindo (2014). Annual Report
(www.citratubindo.com/investors/annual report 2014)
Maksud dan tujuan perseroan adalah
bergerak dibidang perdagangan dan industry, pemberian jasa dibidang industry
minyak & gas bumi dan pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut perseroan melaksanakan kegiatan usaha seperti membuat, memberikan
pelayanan, memberikan alat - alat dan perlengkapan untuk menunjang industry
perminyakan dan gas bumi pada tanggal 28 November 1989 perseroan telah
mencatatkan saham-sahamnya untuk yang pertama kali di bursa Efek Indonesia (
dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya ).
Terhitung sejak 3 April 2002,
sebanyak 80.000.000 saham perseroan telah dicatatkan ke dalam penitipan
kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan terhitung sejak 12
januari 2009 jumlah saham yang tercatat meningkat menjadi 800.000.000 lembar
saham yang disebabkan adanya pelaksanaan corporate action berupa pemecahan
nilai nominal saham (stock split) dimana nilai nominal saham perseroan yang
semula Rp 1.000 (seribu rupiah) persaham menjadi bernilai nominal Rp 100
(seratus rupiah) per saham sehingga mengakibatkan 1 (satu) saham lama dipecah
menjadi 10 (sepuluh) saham baru.
HAL 3
Terhitung sejak 20 September 2013
jumlah saham yang tercatat meningkat menjadi 800.371.500 lembar saham dengan
nilai nominal saham Rp 100 (seratus rupiah). Peningkatan ini terjadi oleh
karena pelaksanaan Managemen Stock Option Program & Employee Stock Option
Program (MSOP & ESOP). Dari program MSOP & ESOP tersebut, jumlah hak
opsi yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 371.500 (Tiga ratus tujuh puluh
satu ribu lima ratus) saham, sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh
perseroan dengan adanya MSOP & ESOP imi yang semula sebesar Rp 80.000.000.000
(delapan puluh milyar rupiah) menjadi Rp 80.037.150.000 (delapan puluh milyar
tiga puluh tuju juta seratu lima puluh ribu Rupiah).
B.
Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Sebagai
perusahaan kelas dunia yang memproduksi Oil Country Tubular Goods (OCTG),
memaksimalkan keuntungan pemegang saham dan memperbaiki kehidupan masyarakat.
MISI
1.
1. Berkembang dan
Berkompetisi secara Berkesinambungan
2. 2. Mencapai kinerja
oprasional yang unggul
3.
3. Memenuhi kebutuhan
pelanggan dalam hal harga, kualitas dan ketepatan waktu pengirim
4.
4. Berinovasi dan
berinvestasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D)
5.
5. Memaksimalkan
keuntungan pemegang saham
6.
6. Mengekspor
produk-produk kelas dunia.
Melaksanakan tanggung jawab social
1.
1. Meningkatkan
keselamatan dan kesehatan karyawam
2.
2. Menyediakan lingkungan
kerja yang baik
3.
3. Membina dan memotivasi
karyawan
4.
4. Melaksanakan CSR
berkualitas bagi masyarakat setempat
5.
5. Memberikan kesempatan
kepada pemasok local dan sup-kontraktor
Melestarikan lingkungan
1.
1. Menjadi pemuka dalam
masalah lingkungan dan mencegah segala jenis pencemaran, menghemat penggunaan
air dan menetralisir limbah.
2.
2. Menggunakan teknologi
yang bersih dan aman
3.
3. Mengurangi emisi karbon
dan pembuangan limbah
4.
4. Menggunakan energy
secara efisien
HAL 4
D.
Tata Tertib dan Disiplin Kerja Perusahaan
Setiap
karyawan diwajibkan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
tatatertib perusahaan antara lain dengan tidak melakukan pelanggaran atau
kesalahan sebagaimana tersebut dibawah ini antara lain :
A.
Kehadiran
1. Lalai
/ tidak mencatat waktu kehadirannya pada mesin pencatat waktu yang telah
disediakan.
2. Mencatat
waktu kehadiran karyawan lain.
. 3. Datang
terlambat ditempat pekerjaan tanpa alas an yang dapat diterima.
4. 4. Meninggalkan
pekerjaan / pulang lebih awal dari waktu kerja yang seharusnya tanpa adanya
ijin yang resmi.
5. 5. Keluar
lebih awal atau masuk lebih lama dari waktu istirahat yang telah ditetapkan
6. 6. Tidak
hadir ditempat kerja tanpa alasan yang tertulis yang dapat di terima.
B.
Perilaku
1. Menakut
- nakuti, mengancam, menghina secara kasar kawan sekerja, pengusaha, pimpinan
dan atau keluarga mereka.
2. Berkelahi,
manganiaya kawan sekerja, pengusaha, pimpinan, dan atau keluarga mereka.
3. Membawa
senjata genggam atau senjata tajam, mabuk, berjudi, bermaksiat, memakai obat
bius (mengandung psikotropika tanpa arahan dokter) dilingkungan perusahaan.
4. Membongkar
rahasia perusahaan (misalnya, laporan audit keuangan perusahaan, laporan pajak
perusahaan, penggajian karyawan, dll yang tidak seharusnya diketahui oleh
public) dan mencemarkan nama baik perusahaan, kecuali untuk kepentingan Negara.
5. Melakukan
perbuatan yang mencemarkan pemerintah RI, Negara, dan Kepala Negara atau
membahayakan keamanan Negara.
6. Mencuri,
menggelapkan, dan mengedarkan barang-barang terlarang menurut peraturan
perundangan yang berlaku (misalnya, senjata tajam, senjata api, napza, dll) di
lingkungan perusahaan.
HAL 6
7. Melawan
arahan atasan sehubungan dengan pekerjaannya atau mengabaikan arahan atasan
sehingga menimbulkan kerusakan pada barang milik perusahaan dan menimbulkan
kecelakaan bagi dirinya sendiri atau orang lain
8. Menyalah
gunakan inventaris atau fasilitas perusahaan untuk memperoleh keuntungan bagi
dirinya atau orang lain dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan (misalnya,
mempergunakan computer untuk urusan diluar kepentingan perusahaan).
9. Mencetak
stationery yang berlogo perusahaan, menyalah gunakan fasilitas kantor
(telephone, faximili, mesin fotocopy, dan internet) bukan untuk kepentingan
perusahaan dan tanpa ijin dari perusahaan.
10. Menarik
sumbangan atau bantuan dari karyawan dan menjual atau memperdagangkan
barang-barang apapun tanpa seijin dari perusahaan.
11. Melanggar
peringatan yang tertulis pada papan peringatan atau tidak mengindahkan edaran
atau pengumuman yang di terbitkan oleh perusahaan.
12. Pekerjaan
13. Tidak
menjaga kebersihan tempat kerja dan lingkungan tempat kerja.
14. Mengerjakan
pekerjaan bukan untuk kepentingan perusahaan pada waktu jam kerja.
15. Menolak
melaksanakan penugasan yang layak dari atasan.
16. Dengan
sengaja atau karena lalai mengakibatkan dirinya dala keadaan tidak dapat
melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
17. Melalaikan
kewajiban sehingga merugikan perusahaan atau merugikan karyawan lainnya.
D.
Perlengkapan
1. Tidak
memakai seragam kerja yang berlaku dan yang sudah diberikan.
2. Tidak
memaki tanda pengenal yang sudah diberikan / diwajibkan.
3. Tidak
memakai atau menggunakan alat perlindungan diri yang sudah diberikan /
disediakan oleh perusahaan pada waktu sedang kerja maupun salama berada di
lokasi perusahaan yang merupakan daerah rawan kecelakaan kerja.
4. Tidak
memelihara dan menjaga atau menghilangkan dan merusak inventaris milik
perusahaan.
HAL 7
BAB III
LANDASAN TEORI
A. “PEMELIHARAAN SISTEM
REM ANGIN ATAU AIR BRAKE”
B. CARA KERJA REM FULL AIR BRAKE(REM
ANGIN)
Apa sih sistem rem itu full air brake,,??
Full air brake atau sering di sebut system rem
(FAB) adalah rem angin yang memanfaatkan tekanan udara untuk menekan sepatu
rem. Di sini pedal rem berperan hanya membuka dan menutup katup rem (Brake
valve). dan mengatur aliran udara bertekanan yang keluar dari tangki Udara (Air
Tank).
C. Keuntungan system Full Air Brake Di banding yang lain
:
1. Daya
pengendalian yang ringan.
2. Dapat
di peroleh daya pengereman yg besar.
3. Dalam
perbaikan lebih sederhana.
4. Tidak
akan terjadi kebocoran pelumas di skitar tromol
5. Ramah
lingkungan. Dll.
HAL 8
Di gunakan :
Karna daya pengereman lbih besar di bnding
dengan system yang lainya semisal AOB.(Air Over Brake). Maka system ini di
gunakan di kendaraan-kendaraan berat khususnya pada Wheel loader.,,agar
beban yang berat mampu di imbangi dengan system rem yang kmampuanya lebih
berat juga.
D. Komponen-komponen
:
Sitem ini memiliki beberapa komponen untuk
mendukung kerja dari suatu komponen lainya.
1. Air
tank
2. Air
kompresor
3. Brake
Valve
4. Relay
valve
5. Brake
cember
6. Air
dryer
Fungsi komponen :
1. Air Tank
Berfungsi
untuk menampung udara sementara yang di suplay dari kompresor udara yg sebelumnya udara tersebut sudah di
saring terlebih dahulu oleh filter udara dan Air Dryer agar udara yg
masuk kedalam tangki bener bener bersihh tidak terdapat kotoran atau air yang masuk ke system saluran!!
HAL 9
Dan demi keamanan pun savety di terapkan
dalam system rem FAB ini bahwa tekanan di dlm tangkipun slalu harus sesuai
yaitu :
740 -840 kPa (7,5 – 8,5 kgf/cm2). apabila tekanan melebihi batas yang di
tentukan maka urada di dalam Air Tank akan di buang ke atmosfer agar udara di
dalam tank tetep stabil.
Selain itu juga tangki di lengkapi dengan ckeck valve yaitu suatu komponen di
Air Tank yang berfungsi untuk menjaga saluran udara balik ke kompresor di
saat mesin mati maka check valve menutup saluran air thank yg ke kompresor,
2.
Air Kompresor
Kendaraan menggunakan udara
bertekanan dalam sistem rem dan peralatan tambahan lainya . Dan udara tersebut
di hasilkan oleh kompresor udara yang kemudian di salurkan dulu ke Air
Dryer untuk di saring dimana Uap lembab dalam udara di bersihkan dan setelah
melalui proses penyaringan selanjutnya di kirim ke tangki udara.
Karna kompresor udara kerjanya sangat extra tergantung putaran engine,,, maka
kmpresor udarapun dilengkapi dengan sistem pelumasan dan pendinginan yang
maksimal agar kompresor udara tetap bekerja dengan normal.
HAL 10
Kegunaan
Udara di dalam Air Tank :
Udara di dalam Air Tank di
gunakan untuk menunjang sistem-sistem kelengkapan penujang kendaraan seperti :,
Clutch Boster (Boster Kopling), System Rem, klakson, Exaust Brake cylinder dan peralatan
tambahan lainnya.
Sepeti tadi dikatakan
tekanan dalam tangki di jaga pada tekanan tertentu yang di lakukan oleh pressur
regulator. Ketika tekanan naik melebihi standar, proses pemberian tekanan udara
di hentikan oleh udara pressur regulator yang menekan Unloader Valve yang
di tempatkan pada cylinder head kompresor. Ketika tekanan sudah turun di bawah
standar unloadder valve pun di naikan oleh pegas dan pemberian tekanan udara di
lanjutkan kembali.
3. Brake Valve
Katup rem brake valve
terpasang di bawah pedal rem pada sistem FOB atau AOB
Katup ini mengendalikan rem dengan cara membuka dan menutup untuk mengatur
aliran udara bertekanan. Pengendalian rem untuk roda depan dan belakang
dilakukan secara terpisah.
Saat pedal rem di tekan sebuah plunger dan pegas bergerak menekan primary
piston dan menutup lubang ventilasi atas. Serta sebuah scondery piston dan
menutup lubang ventilasi bawah. Ketika pedal di tekan lebih dalam feed
valve atas dan feed valve bawah terbuka sehingga udara bertekanan
dari tangki udara mengalir masuk ke power cylinder boster rem atau relief
valve. Ketika pedal di lepas aliran udara berbalik dan tekanan udara di
lepaskan ke atmosfer melalui katup buang ( exaust valve) yang berada di
bawah katup rem.
HAL 11
4. Relay Valve
Relay valve di kendalikan oleh udara
bertekanan dari brake valve, relay valve membuka dan menutup aliran udara
bertekanan dari tangki ke tabung rem (brake chember). Untuk mengaktifkan dan
membatalkan rem dengan cepat.
Kontruksi relay valve seperti pada gambar di bawah. Rem depan dan belakang
memiliki relay valve tersendiri.
5. Brake Chamber
1. brake
chamber dan slack adjusters
Brake
chamber berfungsi unuk merubah tekanan udaara menjadi gerakan mekanis dan melalui sebuah
push rod mengerakan tuas slack adjuster.
Walaupun brake chamber depan dan belakang
kontruksinya sama namun pada brake
chamber belakang biasanya di
HAL 12
lengkapi dengan spring brake.
Saat udara bertekanan di alirkan ke dalam brake chamber , diafragma dan push
rod tertekan dengan kekuatan sesuai gaya tekan pada diafragma, mengerakan
sebuah cam rem melalui tuas pada slack adjuster.
Ketika pedal rem di lepas,
push rod dan diafragma di tekan balik oleh sebuah pegas pembalik, mengembalikan
posisi cam dan membantu pembuangan udara. Slack adjuster kontruksinya seperti
pada gambar di bawah. Dengan memutar adjuster screw, worm gear dan camshaft
akan berputar dan akan mengatur celah kanvas dengan tromol. Pada ujung adjusting
screw di pasang sistem pengunci posisi yang terdiri dari spring dan ball.
1. Spring
brake chamber
Walaupun umumnya di pasang
pada roda bagian
belakang dan normalnya di gunakan sebagai rem utama, di
dalamnya di pasang spring brake yang dapat membantu pengereman pada saat
darurat atau parkir.
Seccara struktural brake chamber terbagi 2 bagian: Bagian rem
utama (service brake) dan bagian spring brake chamber seperti pada gambar.
Bagian rem utama bekerja sebagai brake chamber biasa. Bagian spring brake, pegas di
tekan terus menerus pada posisi
tertekan oleh udara yg bertekanan dari lubang tabung spring brake (B) ketika udara pada spring brake
chamber di buang, piston terdorong oleh gaya pegas sleeve bergerak menekan push
rod utama untuk mengaktifkan rem
Utuk menekan penuh spring brake di perlukan tekanan 490 kPa (5,0 kgf/cm2).
Tabung spring brake dilengkapi dengan baut pembebas
(release bolt) untuk melepaskan rem secara manual pada kondisi udara yg
bertekanan kurang atau tidak ada. Sebelum melepas chamber, putar baut pelepas
seperti pada gambar untuk menghindari kecelakaan seandainya pushrod terdorong
keluar chamber.
2. Spatu
rem (brake lining) untuk sytem Full Air Brake.
seperti
terlihat pada gambar. Bentuk sepatu rem untuk sistem full-air berbeda dengan
pada sisi leading( pengarah) dan trailing (pengikut) di mana permukaan sepatu
untuk sisi trailing di beri cekungan. Pada spatu rem leading-trailing, spatu
leading menghasilkan gaya pengereman yang lebih besar akibat arah putaran
tromol, sehingga tekanan pada permukaan sepatu lebih besar dan lebih cepat aus.
Permukaan spattu traling pada
HAL 13
tonjolanya I beri cekungan
sedemikian hingga tekanan permukaan pada spatu leading dan trailing habis
bersamaan. Ini juga untuk menghindari keausan bantalan yg tidak merata akibat
bentuk can eksentrik. Pada sisi hidrolis tidak ada sisi leading atau trailing
karena tekanan minyak rem menekan secara merata pada permukaan spatu rem.
6. Air dryer
Sperti di katakan di atas
tadi air dryer berfungsi untuk menyaring kelembapan udara sebelum udara masuk
ke tangki udara di air dryer ini antara air dan kotoran di saring terlebih
dahulu agar udara yang masuk ke Air Tank bener-bener bersih.
Poin2
perbaikan pada rem full air :
1. ganjal
pedal rem, injak dan lepas, hidupkan rem gas buang, priksa kebcoran udara dari
slang selang sambungan dengan air sabun.
2. stel
speling pedal sebelum menyetel celah spatu rem
3. dongkrak
roda dan periksa langkah pushrod brake cember saat menyetel celah sepatu
rem
4. lumasi
seal dengan grease dan silikon pada gasket karet saat memasang brake valve ,
relay valve dan bagian2 lainya,,,,,,,
HAL 14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
adanya teori dan praktek yaitu untuk menghubungkan wawasan meskipun teori harus
dilanasi dengan praktek agar dapat menunjang bagi yang mempelajarinya begitu
kita harus tahu konsep dasarnya yaitu :
1. Langkah
kerja
2. Pengenalan
komponen
3. Cara
pembukaan
4. Perbaikan
dan sebagainya
5. Cara
kerja tersebut harus ada perbandingan antara masalah teori dan praktek.
B. Saran
1.
Sekolah
Dengan adanya buku laporan prakerin
ini semoga bermanfaat bagi kami dan yang lainnya. Karena buku laporan ini untuk
menunjang kami untuk maju di dunia era globalisasi yang penuh persaingan, dan
siswanya mempunyai suatu wawasan bagi dirinya.
2. Perusahaan
Mengharap kesediaannya untuk menerima rekan
kami yang akan datang khususnya SMK Negeri 6 Batam yang membutuhkan bimbingan
praktek.
HAL 15
DAFTAR PUSTAKA
(Sumber : Citra Tubindo (2014). Annual Report
(www.citratubindo.com/investors/annual
report 2014)
(Sumber : Pemeliharaan Sistem Rem Angin Atau Air
Brake
(http://venusa69.blogspot.co.id/2012/03/.html)
HAL 16
TRIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA